Management Industri Public Relations - Review 2

Review 3 “ Manajemen PR “

Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, pdan pengendalian beragam sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.
Proses : cara sistematis utk melakukan sesuatu
1. Perencanaan (Planning) : sebelum melakukan sesuatu manajer memikirkan apa tujuan organisasinya, bagaimana mencapainya, bagaimana sumber dayanya, kapan selesainya.
2. Pengorganisasian (Organizing): bagaimana manajer mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang ada dlm organisasinya, menempatkan orang-orang dan mengalokasi sumber daya
3. Kepemimpinan /mengarahkan (Leading) : bagaimana manajer mempengaruhi bawahan agar mau bekerja dlm mencapai tujuan organisasi
4. Pengendalian (Controlling) : bagaimana manajer mengawal seluruh aktivitas dlm organisasinya agar tetap berada pada jalur yang benar (on the right track, Karena itu manajemen menjadi penting sebab :
 Memberi instruksi mengenai tatacara/sistem kerja dan melahirkan kebijakan.
 Berbagi informasi.
Menciptakan tampilan produksi, jasa atau karakter perusahaan\
 Membangun harapan, kebanggan dan idealisme terhadap organisasi.
 Marketing communications
 Mengordinasikan kerja – mengarahkan kerja pada satu tujuan dan fungsi organisasi.
 Menciptakan, membina hubungan dengan pihak lain, termasuk juga memutuskan hubungan.
 Membangun makna bersama dalam organisasi.

Dalam menajalanakan tugasnya seorang PR perlu memiliki manajemen yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari proses :
1. Defenisikan Masalah / Analisis Situasi
2. Perencanaan Program / Strategi
3. Aksi dan Komunikasi / Implementasi
4. Evaluasi Program / Assesment

Tujuan / Objective dari kegiatan PR tidaklah mudah untuk diukur apalagi bila terintegrasi dengan kegiatan lainnya. Namun tujuan utama adalah mendapatkan dukungan Publik secara positif.
Manajemen Strategik : Terminologi manajemen strategik adalah memehami peran seorang manajemen puncak dalam mengendalikan manajemen. Dalam bentuknya yang paling maju, PR adalah bagian dari proses perubahan dan pemecahan masalah.

PR dapat memposisikan diri sebagai agen perubahan pada organisasi. Ada empat langkah yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah PR (Cutlip, Center dan Broom : 2009) :
1. Mendefinisikan masalah “Apa yang terjadi saat ini ?”
2. Perencanaan dan pemrograman “Berdasarkan apa yang kita ketahui tentang situasi, dan apa yang harus kita lakukan atau apa yang harus kita ubah, dan apa yang harus kita katakana?”.
3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi. “Siapa yang harus melakukan dan menyampaikannya, dan kapan, dimana dan bagaimana caranya?”
 4. Mengevaluasi program. “Bagaimana keadaan kita sekarang atau seberapa baik langkah yang telah kita lakukan?”. Mendefinisikan Masalah Public Relations Pendefinisian masalah dimulai dengan melakukan penilaian tentang adanya sesuatu yang salah, atau sesuatu yang seharusnya berjalan dengan lebih baik.

Metode paling ilmiah dan akurat dalam mendefinisikan masalah PR adalah dengan melakukan riset. Riset dilakukan dengan tujuan menggali informasi sebanyak mungkin melalui berbagai teknik yang dapat dilakukan. Informasi yang didapat tentunya harus dapat menggambarkan situasi yang sedang berlangsung

 Dari riset yang dilakukan, diharapkan munculnya data dan fakta yang akan memperkukuh argumentasi praktisi PR dalam menyusun dan menyajikan program di hadapan manajemen. Ada dua metode riset yang dapat digunakan, yaitu metode informal dan metode formal. Tujuan dari kedua metode ini tentunya untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan bermanfaat. Kedua metode ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Metode informal sangat berguna untuk uji awal riset dan strategi program dan metode formal berguna sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program. Contoh riset informal : Analisis surat., Sumber Online, sedangkan contoh metode formal yang biasa dilakukan antara lain: Analisis Sekunder dan Database Online, Analisis Isi. Merupakan suatu aplikasi sistematis untuk menentukan secara objektif apa yang dilaporkan dalam media., Survei. Perencanaan dan Pemrograman Setelah masalah PR tertuang melalui riset dan analisis, praktisi PR harus menyusun sebuah strategi untuk mengatasi masalah atau memperbesar peluang tersebut.

Perencanaan meliputi pembuatan keputusan mendasar tentang apa yang akan dilakukan, dan dengan langkah apa, dalam rangka mengantisipasi masalah atau peluang. Perencanaan strategis dalam PR melibatkan pembuatan keputusan tentang tujuan dan sasaran program, mengidentifikasi publik kunci, menentukan kebijaksanaan atau aturan untuk memandu pemilihan strategi dan menentukan strategi. Proses ini dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan peran dan misi. Menentukan sifat dan cakupan kerja yang akan dilakukan.
2. Menentukan area hasil utama. Menentukan dimana tempat menginvestasikan waktu, energi dan bakat.
3. Mengidentifikasi dan menspesifikasi indikator efektivitas. Menentukan faktor yang dapat diukur sebagai dasar penentuan sasaran.
4. Memilih dan menentukan sasaran.
 5. Menyiapkan rencana aksi. Menentukan bagaimana mencapai sasaran spesifik
 6. Menetapkan kontrol. Memastikan pencapaian secara efektif
7. Berkomunikasi. Menentukan komunikasi organisas
8. yang diperlukan untuk mencapai pemahaman dan komitmen dalam enam langkah sebelumnya.

Implementasi.
Memastikan kesepakatan di antara orang-orang penting tentang siapa dan apa yang dibutuhkan untuk upaya itu, pendekatan apa yang paling baik, siapa yang perlu dilibatkan dan langkah aksi apa yang perlu diambil segera. Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi Ada dua kajian utama dari proses ini, yaitu komponen aksi dan komunikasi. Komponen aksi meliputi tindakan responsif dan bertanggung jawab, mengoordinasikan aksi dan komunikasi serta tindakan sebagai respon sistem terbuka. Komponen komunikasi meliputi pengemasan pesan, semantik, simbol, rintangan dan penyebaran pesan.

Evaluasi Program Evaluasi adalah proses yang terus menerus dan penting. Tahap evaluasi dapat dilakukan pada level persiapan, implementasi dan dampak. Evaluasi persiapan dilakukan untuk menilai kualitas dan kecukupan pengumpulan informasi dan perencanaan strategis. Evaluasi implementasi akan mencatat kecukupan taktik dan upaya. Evaluasi dampak menyediakan umpan balik tentang konsekuensi dari program. Terdapat sepuluh langkah dasar dalam proses evaluasi, yaitu:
1. Membangun kesepakatan tentang kegunaan dan tujuan evaluasi.
2. Menjamin komitmen organisasi pada evaluasi dan susun dasar-dasar riset untuk program.
3. Bangun consensus tentang penggunaan riset evaluasi di dalam departemen.
 4. Tulis sasaran program dalam istilah yang dapat diamati dan diukur.
5. Pilih criteria yang paling tepat.
6. Tentukan cara terbaik untuk mengumpulkan bukti.
7. Buat catatan program yang lengkap.
8. Gunakan temuan evaluasi untuk mengelola program.
9. Laporkan hasil evaluasi kepada manajemen.
10. Tambahkan ke pengetahuan professional.

Referensi :
Michele T. Myers dan Gail E. Mayers, “ Managing By Communication, an organizational approach”, International student edition, 1982.
http://informationalert.blogspot.com/2011/09/manajemen-public-relations-chapter-2.html Artikel Manajemen Public Relations Chapter 1 dan 2 merupakan ringkasan dari Buku Effective Public Relations karya Cutlip, Center dan Broom

Comments

Popular posts from this blog

“ Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi “

Teori Komunikasi Massa

NEGOSIASI