Komunikasi Massa


Review  Vivian, bab 3 dan bab 4 “ Koran dan Majalah “

Koran

Arti Penting Koran.   Koran adalah medium massa utama bagi orang untuk memperoleh berita. Disebagian besar kota, taka da sumber berita yang bisa menyamai keluasaan dan kedalaman koran. Inilah yang menjadi popularitas dan pengaruh koran.
Dimensi dimensi indutri koran : industry koran enggungguli media berita lain di hamper segalah aspek. Koran adalah medium pilihan untuk lebih banyak iklan ketimbang media lainnya.
Keragaman dan kedalaman isi : koran mengandung isi yang amat beragam- berita, saran, komik, opini teka – teki, dan data. Semuanya untuk dibaca sekehendak hati.  Berbeda dengan radio dan televise, yg harus menunggu untuk melihat berita yang diinginkan. Untuk menandingi serbuan tv, kran memberi penekanan baru sebagai medium visualdan menyajikan gambar, logo berwarna dan penuh estetika.  Bahkan saat ini koran sedang mempertimbangkan  metode pengiriman elektronik.

Kepemilikan Koran.  Tren menuju chains :   chains ( rantai bisnis ) dibentuk dengan tujuan menaikan labba.  Dan kepemilikan ini juga telah menguasai koran mingguan, yang sebelumnya menjadi benteng kepemilikan independent. Gannett adalah contoh nyata bagaiman perusahaan koran USA menguasai berbagai media termasuk koran.
Menilai kepemilikan koran :  apakah chains baik ?.  Rantai bisnis chains lebih berorientasi ke labba ketimbang membantu dialog public skala besar.  Setiap perusahaan koran memeiliki penekanan yang bervariasi.
·         Penekanan jurnalistik :  menekankan kepada aspek peliputan jurnalistik yang actual dan factual
·  Penekanan yang berimbang : kebanyakan rantai bisnis dikenal berwibawa dan sekaligus menguntungkan.
·      Penekanan profit :  lebih berorientasi kepada keuntungan / laba tanpa melihat kualitas berita da nisi koran.

Tantangan Koran.   Dengan menurunkan sirkulasi koran harian menghadapi banyak tantangan .
Sirkulasi : banyak bisnis koran yang menurunkan sirkulasi demi menghemat biaya. Meski demikian keuntungan mereka tetap ada. Bahkan ada yang menghemat dengan mengurangi jumlah staf, dan berita. Dengan demikian maka semakin sedikit ruang untuk berita.
Minggu : koran edisi mingguan belakangan menurun sirkulasinya karena kesibukan masyarakat.
Advertising :  banyak pengiklan sudah jarang menggunakan jassa koran. Disisi lain koran juga tidak bisa menetapkan harga terlalu tinggi untuk iklan sisipan, sebab jika dianggap mahal maka pengiklan akan mencari jassa lain yang dianggap lebih murah.
Database marketing :  biasanya para pengunjung atau pembaca berita setia akan diminta untuk login/ mendaftar sebelum membaca berita. Dari sini koran bisa membuat database konsumen untuk pelanggan edisi cetak dan mingguan.
Transisi internet : koran telah merambah kedunia online sejak 1990-an, dan telah meyediakan ruang online untuk pengiklan.
Clustering : sekarang rantai bisnis koran berusaha untuk mencaplok koran dengan sirkulasi yang setara guna mengirit biaya. Kelebihannya bisa mengeliminasi pesaing, namun kelemahannya adalah ketidak maksimalan isi berita serta para pekerjanya berada dibawah tekanan pekerjaan karna harus bisa mengisi jumlah koran yg banyak.

Evaluasi Koran .  Pengukuran kuantitatif atas kesuksesan media  mencakup aspek , Sirkulasi dan penetrasi.
Sirkulasi dan penetrasi :  dulu dengan metode sirkulasi, namun sekarang lebih menggunakan penetrasi yaitu persentase orang / rumah tannga yang dijangkau oleh koran dan area sirkulasinya.
Indicator kualitas :  penghargaan Pulitzer merupakan indicator kualitas yang paling nyata. Adapun beberapa indicator kualitas:
·         News hole : ruang yang tersisa di publikasi setelah iklan disisipkan
·         Isi : liputan local yang banyak atau mengambil dari agen berita lain.
·         Staf : seperti apa para professional yang menyajikan berita.
·         Manajemen

Majalah

Pengaruh majalah.     Majlah saat ini menjadi tren yang mampu merubah kultur, bahkan menjadi perekat nasional karena bisa memberi bapak pendiri bangsa audiens yang luas.
Sumbangan bagi kebangsaan :  majalah muncul pad audience nasional jadi memberi kemunculan rasa kebangsaan.
Medium advertising nasional :  majalah membuka pelunag yang besar bagi para pengiklan, disbanding koran, dan media lainnya.
Audience majalah yang massif : majalah adalah medium yang pervasive. Majalah bukan hanya untuk orang kalangan atas, banyak majalah yang juga diterbitkan untuk kalangan bawah. Keluasaan audience majalah ini menjadikan majalah menjadi medium yang sangat kompetitif.

Majalah konsumen.    Merupakan majalah yang paling umum dan paling mencolok, biasanya dipajang dirak rak tokoh, dan berlangganan.
Sirkulasi terbanyak :  majalah ini memiliki sirkulasi yang banyak. Satu hal yang dimilki oleh semua majalah konsumen adalah mereka amat mengandalkan pada iklan.
Majalah berita : majalah ini menyajikan ringkas berita berdasarkan kategori. Namun ada juga majalah berita yang membahas focus yang lebih sempit.
Suplemen koran : publikasi yang sering kali diabaikan sebagai majalah meski sirkulasinya besar sekali adalah parade dan suplemen koranyang diterbitkan secara independentlainnya.
Majalah wanita  & majlah pria : meupakan 2 bentuk majalah yang melayani 2 segmen berbeda, yaitu berisi content konten yang khusu untuk wanita dan khusu untuk pria.

Mengevaluasi majalah.    Sirkulasi dan penerimaan iklan adalah ukuran dari kesuksesan majalah.
Ukuran populis : ukuaran kesuksesan dalam industry majalah adalah mudah untuk ditemukan, dan sirkulasi adalah salah satu ukurannya.  Dan ukuran yang paling jelas adalah penerimaan iklan.
Ukuran kualitas :  yang menjadi indicator kulaitas majalah menurut kaum elitis adalah membahas isu isu penting, yang biasa disebut highbrow  slicks diman memberikan ulasan editorial ukan untuk ceruk konsumen yang sempit dan tidak menarik bagi pengiklan.  Jadi fokusnya adalah hal hal berbau politik, ekonomi, kultur, serta berisi analisi yang panjang lebar.  Namun secara keseluruhan sulit untuk menjumpai  majalah yang secara konsisten memenuhi standar eitis.
Reader usage measure:  alat yang dibuat oleh industry majalah untuk menilai pengalam pembaca sebagai pedoman untuk mendesain majalah secara konseptual dan pedoman  untuk mengedit isi majalah. Ini merupakan cara baru dalam menilai kualitas majalah.

Comments

Popular posts from this blog

“ Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi “

Teori Komunikasi Massa

NEGOSIASI