Dunia Komunikasi


 Belajar Ilmu Komunikasi tak terlepas dari bidang ilmu lainnya, karena itu saat belajar Teori Komunikasi, kami ditugaskan untuk membuat analisis tentang hubungan Ilmu Komunikasi dengan ilmu lainnya. berikut rangkuman saya, setelah melakukan research kecil melalui buku -  buku komunikasi maupun menjelajahi dunia maya.
                                                                      
Ilmu komunikasi ditinjau dari berbagai perspektif ilmu

1.ilmu psikologi
Dari perspektif ilmu psikologi, Psikologi telah lama berupaya memahami komponen-komponen yang terlibat dalam proses komunikasi, khususnya komunikator dan komunikan. Psikologi meneliti karakteristik individu yang menjadi komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Psikologi juga mempelajari sifat-sifat individu yang menjadi komunikator dan mencari tahu apa yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan satu sumber komunikasi dalam memengaruhi orang lain.
Dance (1967) mengartikan komunikasi sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang–lambang verbal” ketika lambang–lambang verbal tersebut bertindak sebagai stimuli kalau dilihat dari psikologi behaviorisme (Rahamat, 2001: 3). Ditambahkan Raymond S. Ross (1974:b7) bahwa komunikasi sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemeliharaan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber (idem).

Psikologi dan komunikasi tidak terlepas hubungannya. Dalam psikologi, stimuli mempunyai makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem organisme. Kata komunikasi dipergunakan sebagai proses, pesan, pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan penyampaian energi dari alat–alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh di antara berbagai system, yang disebut dengan organisme. Tetapi psikologi tidak hanya mengulas komunikasi diantara neuron. Psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikan serta fakor–fakor internal maupun eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Misalnya komunikasi terapetik.

Psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikan (komunikan di sini di artikan setiap peserta komunikasi), komunikasi memberikan karakteristik manusia komunikan serta factor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Akhirnya komunikasi boleh ditujukan: untukmemberikan informasi, menghibur atau mempengaruhi. Yang ketiga, lazim dikenal komunikasi persuasive, amat erat kaitannya dengan psikologi. Persuasive sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis. Ketika komunikasi dikenal sebagai proses mempengaruhi orang lain, disiplin-disiplin lain menambah perhatian yang sama besarnya seperti psikologi. Para ilmuan dengan berbagai latarbelakang ilmunya dilukiskan Goerge A. Miller sebagai “participating in and contributing to one of the great intellectual adventures of the twentieth century” (ikut serta dalam dan bersama-sama memberikan sumbangan pada salah satu petualangan intelektual besar pada abad kedua puluh).

2. ilmu sosiologi
Dalam ilmu Sosiologi mempelajari interaksi social. Interaksi harus didahului oleh kontak dan komunikasi. Karena itu setiap buku sosiologi menyinggung komunikasi. Dalam dunia modern komunikasi bukan saja mendasari interaksi social. Teknologi komunikasi telah berkembang begitu rupa sehingga tidak ada satu maqsyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi. Stephen F. Steele dalam Anne Arundel Community College and The Society for Applied Sociology (2002), sebagaimana dikutip Liliwery (Tanpa Tahun, hal 4), bahwa sosiologi komunikasi adalah studi yang mempelajari perilaku kolektif akibat media. Selanjutnya, Liliwery sendiri memahami sosiologi komunikasi dalam dua bagian yakni level makro dan mikro. Dalam arti luas (makro), Liliwery berpendapat bahwa sosiologi komunikasi merupakan cabang dari sosiologi yang mempelajari atau menerangkan mengenai prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana proses komunikasi manusia dalam kelompok atau masyarakat. Sementara dalam artian sempit (mikro), Liliwery mendefinisikan sosiologi komunikasi sebagai cabang dari sosiologi yang mempelajari atau yang menerangkan mengenai prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana proses komunikasi manusia dalam konteks komunikasi massa dari suatu masyarakat.
Apa kesimpulannya? Ingat, sosiologi komunikasi adalah cabang dari sosiologi. Secara sederhana anda dapat mengatakan bahwa sosiologi komunikasi adalah cabang dari sosiologi yang mempelajari bagaimana proses pertukaran pesan/informasi terjadi dalam konteks
masyarakat. Jadi dalam ilmu sosiologi komunikasi dilihat sebagai proses dan interaksi social dalam masyarakat. Tanpa komunikasi masyarakat akan menjadi masyarakat yang satatis dan fungsi fungsi didalamnya tak akan berjalan dengan baik.

3.filsafat
Filsafat sudah lama menaruh perhatian pada komunikasi, sejak kelompok sophist yang menjual retorika pada orang-orang Yunani. Aritoteles sendiri menulis De Arte Rhetorika. Tetapi filsafat tidak melihat komunikasi sebagai alat untuk memperkokoh tujuan kelompok, seperti pandangan sosiologi. Filsafat meneliti komunikasi secara kritis dan dialektis. Filsafat mempersoalkan apakah hakekat manusia komunikan, dan bagaimana dia menggunakan komunikasi untuk berhubungan dengan realitas lain di alam semesta ini; apakah kemampuan berkomunikasi ditentukan oleh sifat-sifat jiwa manusia atau oleh pengalaman; bagaimana proses komunikasi berlangsung sejak kognisi, ke afeksi, sampai perilaku; apakah medium komunikasi merupakan factor sentral dalam proses penilaian manusia; dan sebagainya. Bila sosiologi melihat posisi komunikasi sebagaiu integrator social, filsafat melihat posisi komunikasi dalam hubungan timbale balik antara manuisa dengan alam semesta. Kaum fenomenologi misalnya melihat objek pesan sebagai kesadaran dinamis. Pesan ditelaah dengan menghubungkannya pada kondisi-kondisi empiris yang menjadi konteks pesan tersebut (Lanigan, 1979 dalam Rahmat, 2001: 8).

4.ilmu politik
Secara sederhana dalam politik komunikasilah  yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara “yang memerintah” dan “yang diperintah”.
Mengkomunikasikan politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah dilakukan oleh siapa saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan seterusnya. Tak heran jika ada yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai neologisme, yakni ilmu yang sebenarnya tak lebih dari istilah belaka.
Dalam praktiknya, komuniaksi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, dalam aktivitas sehari-hari, tidak satu pun manusia tidak berkomunikasi, dan kadang-kadang sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik. Berbagai penilaian dan analisis orang awam berkomentar sosal kenaikan BBM, ini merupakan contoh kekentalan komunikasi politik. Sebab, sikap pemerintah untuk menaikkan BBM sudah melalui proses komunikasi politik dengan mendapat persetujuan DPR.
Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik. “All of the functions performed in the political system, political socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication,are performed by means of communication.”

 5.ilmu manajemen / bisnis
Dalam ilmu manajemen bisnis, komunikasi berperan  penting, karna komunikasilah yan menjadi kunci hubungan antara atasan dan bawahan. Dengan kata lain tanpa komunikasi maka organisasi tak akan pernah berfungsi. Adapun bentuk organisasi itu social, bisnis, profit , non profit selalu ada komunikasi  antara individu didalamnya dan antar organisasi saling menukar informasi,ide,rencana,usul,dll
Sebagimana kita ketahui dalam suatu organisasi selalu ada kumpulan orang dengan tujuan bersama,dan kelompok orang ini memerlukan komunikasi, baik secara vertical ( atasan-bawahan ) maupun horizontal.Seorang pemimpin harus dapat memahami bawahannya, dan tahu cara berkomunikasi dengan bawahan, sebaliknya bawahan juga harus dapat mengetahui cara berkomunikasi dengan atasannya. Secara umum, seorang pimpinan harus mengenal dengan baik karakter, sifat, dan kondisis fisik bawahannya. System menejemen yang dikembangkan di sebuah perusahaan akan berjalan lancar jika semua komponen manejemen perusahaan itu mampu memanfaatkan system jaringan, garis struktur, dan kewenangan yang sesuai. Dilain sisi juga komunikasi eksternal diperlukan komunikasi dengan orang orang dari luar organisasi, seperti relasi, langgangan , konsumen, dll Agar mencipatkan citra diri organisasi maka diperlukan pula komunikasi yang baik dan efektif. Efektivitas penyampaikan pesan komunikasi bisnis, ditentukan oleh banyak hal. Satu di antaranya, adalah efektivitas penyampaian pesan dengan cara menarik perhatian komunikan. Untuk kepentingan ini, konsep AIDDA bisa kita terapkan.Seperti yang disampaikan Wilbur Schram, the condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, dengan memperhatikan : a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sehingga menarik. b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman antara komunikator dan  komunikan, sehingga dimengerti.  c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.  d) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan komunikan.
Jadi langkah pertama yang harus dilakukan, adalah bagaimana caranya kita bisa harus bisa menarik perhatian komunikan. Buat supaya komunikan tertarik untuk lebih ingin tahu mengenai isi pesannya. Penyajian pesan bisnis agar menarik, jelas pada awalnya, tergantung pada packaging pesan sesuai media yang digunakan.

6. ilmu biologi
Mahkluk hidup atau biologi komunikasi merupakan salah satu bidang kajian ilmu komunikasi yang baru. Sebuah ilmu atau bidang kajian baru dipersyaratkan harus mampu menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan untuk apa. Tiga pertanyaan tersebut dalam ilmu filsafat dikenal sebagai ongtologis, epistemologis, dan aksiologis.Secara ontologis, biologi komunikasi berupaya menunjukkan dan menjelaskan tentang perilaku komunikasi manusia dalam berbagai bentuk dengan pendekatan analisis biologi, khususnya telaah tentang peranan otak –otak kiri dan kanan. Secara epistemologis, biologi komunikasi harus mampu menjelaskan tentang kebenaran itu dan apa saja bukti yang dapat dipertanggunjawabkan agar ketentuan itu dapat dipercaya. Biologi komunikasi ini dipetakan ke dalam bentuk perilaku internal dan eksternal. Melalui kegiatan belajar siswa, kita bisa melihat dan menganalisis berbagai fenomena biologi, khususnya komunikasi internal di dalam otak. Dari aktifitas yang dilakukan siswa selama belajar, fenomena biologi komunikasi dapat dijelaskan secara lebih detail, mulai dari pengondisian bagian spesifik otak itu hingga ia melakukan komunikasi intrapersonal. Aktifitas intrapersonal itu mewakili kegiatan biologi komunikasi yang dilakukan oleh bagian spesifik otak. Kebenaran dari biologi komunikasi bisa dibuktikan melalui riset tentang cara kerja bagian otak yang secara filosofis dapat direkam melalui elektro ensephalographi (EEG). Secara filosofi epsitemologis, aktifitas bagian spesifik otak manusia ini dikondisikan untuk dapat melihat, memahami, mendengar, merasakan, dan kecenderungan bertindak. Secara aksiologis, biologi komunikasi dapat dibuktikan melalui kajian terhadap perilaku biologis manusia, khususnya proses pembelajaran, seperti melihat, memahami, merasakan, dan kecenderungan bertindak. Semua perilaku itu sangat bermanfaat dan mendukung penuh proses pembelajaran dalam rangka optimalisasi aktivitas belajar siswa. Jika perilaku dasar dalam pembelajaran dapat dipahami dengan baik, optimalisasi pencapaian prestasi dapat terwujud. Selain itu, dengan biologi komunikasi pembelajaran siswa akan lebih terkontrol, mudah dianalisis, mudah diarahkan, mudah dirasakan dan mudah diklasifikasikan tingkat pemahamannya. Berbagai kemudahan itu akan memberik kemudahan pula dalam pengukuran perilaku psikomotorik siswa. Perilaku biologi yang dikendalikan oleh belahan otak kiri dan kanan jelas terlihat ketika seseorang merespons bunyi bahasa dan berbicara. Komunikasi ini lebih dominan terjadi di belahan otak kiri dan kanan. Otak kanan memainkan peranan penting untuk menginterpretasi informasi visual. Otak kiri mengontrol bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak kanan mengontrol tubuh bagian kiri. Kedua otak itu merupakan salah satu dari empat bagian otak. Otak besar bagian luar (Cortex), secara rinci dibagi menjadi empat bagian, yaitu occipital lobe (penglihatan), pariental lobe (cita rasa), temporal lobe (pendengaran, memori dan emosi), dan frontal lobe (pergerakan otot, moral, emosi dan ekspresi)

7. ilmu geografi
Dalam Ilmu geografi komunikasi dikaji adalah ruang tempat terjadinya komunikasi  ( analisis lokasional ), aliran atau transmisi informasi atau pesan, kualitas, dan kuantitas aliran informasi antar ruang, distribusi fasilitas media komunikasi, dan efek media massa terhadap tingkah laku keruangan manusia dan lingkungan ( albar dalam hurst,1986 ). Fenomena komunikasi merupakan fenomena social  ( antroposfir ), oleh karena itu bidang  kajian komunikasi dalah cabang dalam geografi social  yang mempelajari gejalah aliran atau pergerakan massa psikal ( tidak berbentuk benda ) yg berupa ide, gagasan, informasi,dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan media tertentu dengan pendekatan keruangan, kelingkungan ( ekologi ) dan kompleks wilayah.
Para ahli geografi tertarik memasukan fenomena komunikasi sebagi objek kajiannya karna ternyata aktivitas komunikasi berdampak pada ruang social manusia, aktivitasnya,difusi keruangan , dan menjadi pertimbangan manusia dalam menentukan keputusan pilihan lokasi pemukiman,keputusan melakukan migrasi,dll. Serta perbedaan letak geografis juga menciptakan suatu system komunikasi yang berbeda-beda, yang dikenal dengan aksen masyarakat.

8.Budaya
Komunikasi dan budaya secara timbal balik saling berpengaruh satu sama lain. Budaya dimana secara individu-individu disosialisasikan, akan berpengaruh terhadap cara mereka dalam berkomunikasi. Dan cara bagaimana individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki dari waktu ke waktu. Hanya saja, kebanyakan analisis tentang komunikasi antarpribadi mengabaikan hubungan ini dan aspek budaya menjadi kosong dalam studi komunikasi. Sebaliknya, studi-studi tentang komunikasi lintas budaya, menguji pengaruh budaya terhadap komunikasi. Kebanyakan analisis tentang komunikasi lintas budaya membandingkan dan mempertentangkan pola-pola komunikasi dari berbagai macam budaya (Gudykunst & Ting-Toomey, 1988). Dari  banyak definisi tentang budaya (lihat Kroeber & Kluckhon, 1952), namun tidak ada sebuah konsensus terhadap suatu defenisi. Konsep bahwa budaya dapat dilihat sebagai segala sesuatu yang dibuat oleh manusia (Herskovits, 1955) atau sebagai sebuah sistem makna yang dimiliki bersama (Geerzt, 1973), hanya merupakan dua kemungkinan konseptualisasi. Budaya juga telah disamakan dengan komunikasi. Hall (1959), menyakini bahwa “budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya” (hal 169). Birdwhistell (1970) mengambil posisi yang sedikit berbeda, budaya dan komunikasi merupakan istilah yang mempresentasikan dua pandangan yang berbeda atau metode representasi dan keterhubungan yang terpola dan terstruktur. Sebagai “budaya” fokusnya terletak pada struktur, sebagai “komunikasi” fokusnya terletak pada proses (hlm. 318).

9.Ilmu fisika
Hal ini diawali oleh Pemikiran  Fisher, memberi semacam landasan bahwa perspektif komunikasi tidak bisa tidak menghindar dari perspektif mekanistis, di mana komunikasi dipahami sebagai suatu rangkaian yang bersifat mekanik. Telaah Fisher ini pada gilirannya menempatkan fisika sebagai akar komunikasi.
Dalam perkembangannya, nuansa ilmu komunikasi baik pada tataran teoretik maupun praksis sarat akan muatan fisika yang melahirkan sejumlah teori, model dan kajian yang bersifat linier. Sekali lagi. realitas ini tak terhindarkan sebagai wujud derivasi fisika sebagai landasan ilmiah komunikasi. Sebelum berbicara tentang fisika sebagai landasan ilmiah komunikasi, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu fisika. Secara umum dan sederhana diketahui bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang zat alam dan energi. Maka jika dikaitkan dengan komunikasi, maka fisika komunikasi berarti komunikasi yang berhubungan dengan ilmu yang mempelajari tentang zat dan energi.
Ilmu fisika merupakan dasar utama dan penting dalam kemajuan teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir seluruh kemajuan teknologi saat ini berasal dari konsep-konsep ilmiah yang disusun para ilmuwan fisika. Ilmu fisika telah melahirkan dua revolusi penting dunia, yaitu revolusi industri sejak dibangunnya mesin uap oleh James Watt dengan prinsip-prinsip termodinamika, dan revolusi informasi sejak diciptakannya semikonduktor sebagai bagian terpenting dari prosesor dalam komputer (Ishaq, 2007:9), sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa fisika adalah jantung dari kemajuan teknologi.

Selanjutnya Ishaq mengatakan bahwa ilmu fisika pada dasarnya selalu berhubungan dengan pengukuran, baik pengukuran secara langsung, seperti waktu, panjang dan massa, ataupun pengukuran secara tidak langsung, seperti mengukur energi, gaya dan kecepatan.
Saat kita berkomunikasi, disitu ada energi yang mendorong pesan kita kepada penerima pesan, melalui udara, angin atau energi dari tubuh kita. Informasi yang kita berikan itu juga merupakan sinyal yang dikirimkan dan diterima. Sinyal itupun dikirim melalui udara. Jadi ada hubungan antara fisika dan komunikasi.

 kesimpulannya, semua bidang ilmu memiliki kaitan yang cukup erat dengan ilmu komunikasi, so ilmu komunikasi ternyata cukup luas untuk dipelajari.



Comments

Popular posts from this blog

“ Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi “

Teori Komunikasi Massa

NEGOSIASI