Dunia Komunikasi


Surat Kabar dan Majalah sebagai Media Komunikasi

Sebuah media penyampaian informasi yang memiliki manfaat terkait dengan kepentingan rakyat banyak.
Media yang digunakan dapat berupa :
1.      Surat Kabar
Lebih fokus kepada headline dan up to date akan sebuah berita. Informasi yang disampaikan adalah aktual dan terkini sehingga pembahasan yang disampaikan tidak terlalu mendalam.
Dalam surat kabar selalu mengandung headline yang menjadi topik utama. Headline inilah yang menarik minat seseorang untuk membaca dan mengetahui lebih dalam tentang berita tersebut.

2.      Majalah
Waktu penerbitan selama beberapa minggu. Sehingga, ulasan yang dilakukanpun cukup mendalam. Mengapa? Untuk mengurangi titik jenuh pembaca dikarenakan  berita yang tidak terlalu up to date. Biasanya isi membahas secara lebih lengkap pribadi yang menjadi cover story. Dimana dalam cover depan harus yang dapat menarik perhatian agar dapat menarik minat pembaca.  

Adapun tujuan dari contoh dua media diatas adalah :
·         To Inform à untuk menginformasikan berita – berita yang ada.
·         To Comment à untuk mengkritisi isi berita atau adanya kebijakan – kebijakan yang tercipta.
·         To Provide à untuk menyediakan informasi bagi para pembaca agar dapat memasang iklan.
Media yang digunakan ini bertujuan untuk mempengaruhi orang lain akan suatu berita yang disampaikan. Media tidak dapat digeneralisasikan atau disetarakan tentang kualitas beritanya. Dimana terkadang ada yang memberitakan sesuai kebenaran apa adanya, dan terkadang tidak. Ini dapat dikaitkan terhadap sudut pandang seseorang (point of view).
Adapun manfaat dari media cetak yaitu sebagai berikut :
1.      Saluran komunikasi politik
Untuk pemberitaan seperti kampanye, kebijakan pemerintah, kegiatan partai.
2.      Pencitraan media
Pemberian label pada actor dan atau kekuatan politik tertentu.
Adapun beberapa kasus dalam media cetak :
1.      Periode 1945 – 1950
Media saat ini difungsikan dalam alat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sehingga menimbulkan kasus perbutan alat percetakan pers.

2.      Periode 1950 – 1957
Pers sebagai alat propaganda dalam partai politik oleh Soekarno.
Maka terciptalah partai politik yang sifat – sifatnya untuk memenuhi kepentingan golongan tertentu atau disebut sebagai Pers Partisan.

3.      Periode 1957 – 1965
Sistem pemerintah saat ini adalah Demokrasi Terpimpin. Dimana pers menyuarakan aspirasi dengan seenaknya dan mengkritik kepemimpinan yang dijalani Soekarno – otoriter. Tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1958 pers di masa ini dibungkam karena dapat membentuk pro – kontra dalam kepemimpinan Presiden saat itu. Saat itu juga ada penggunaaan beberapa surat kabar yang dikendalikan oleh pemerintah saat itu dalam memberitakan isu G30S yang di kabarkan diakukan oleh PKI.

4.      Masa Order Baru 1965 – 1998
15 Januari 1974, terjadi Peristiwa Malari dimana kejadian ini Soeharto membredel 12 media cetak.  Dan pada thn 1996, terjadi pencabutan SIUP Pers karena dianggap terlalu mengkritisi Pemerintah yaitu Tempo, Detik, dan Editor. Tempo sendiri diberdel karena mengabarkan berita terkait pembelian kapal selam dar jerman ayng tenggelam sebelum tiba di Indonesia.

5.      Masa Reformasi 1998 – sekarang
Media sampai saat ini merupakan pers yang bebas. Dimana semua media diberikan kebebasan dan tanggungjawab terhadap beritanya. Sehingga semua berita yang dikemukakan dapat dipertanggungjawabkan.

Jadi, menurut kelompok kami, sebagai media komunikasi, surat kabar & majalah sangatlah relevan. Mengapa? Karena tidak semua orang mempunyai teknologi yang mampu untuk melihat berita ter-up to date. Sehingga, adanya kebijakan surat kabar dan majalah yang dapat dijadikan langkah awal untuk pers agar dapat menginformasikan berita terkini, memberikan masukan atau kritik yang tentunya membangun bagi kalangan – kalangan yang ada, serta adanya tanggungjawab terhadap isi naskah atau artikel yang terkait. Inilah yang harus dilakukan oleh para pelaku industri media, jangan sekadar memberikan informasi demi fokus materi, tetapi memberikan berita yang tidak berbobot ataupun penuh manipulasi. Para pelaku industri media sedapat mungkin dapat juga melihat media yang ada bukan hanya sebagai bisnis, namun juga dapat menjadi sumber pembelajaran bagi masyarakat dalam mencari kebenaran serta menjadi referensi bagi masyarakat dalam terlibat dalam pemerintahan.


Pertanyaan:
1.      Apakah surat kabar masih efektif?
2.      Bagaimana surat kabar dapat menjangkau masyarakat yang pendidikannya rendah?
3.      Beda surat kabar dan majalah dalam isi/ konten?

Pembahasan:
1.      Ya surat kabar masih sangat efektif, meskipun banyak kritik terhadap pemerintah, namun fungsi surat kabar dalam masyarakat tetap dominant. Khususnya daam pembentukan opini publik.
2.      Surat kabar pada umunya hanya dapat dijangkau oleh kalangan kalangan tertentu. Namun ada beberapa surat kabar yang melakukan segmentasidan penggunaan kata kata yang sederhana sehingga udah dipahami oleh mereka, serta penambahan gambar gambar yang dapat memberikan gambaran kepada mereka.
3.      Bedanya:
Surat kabar memeliki muatan yang lebih terbaru, surat kabar terbit harian sehingga memiliki nilai kebaruan berita, sedangkan majalah biasanya terbit mingguan atau bulanan sehingga berita beritanya dipersiapkan dengan lebih mendetail dan lengkap.

Comments

Popular posts from this blog

“ Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi “

Teori Komunikasi Massa

NEGOSIASI