international seminar " national character building & susteinable developmanent "


LEADERSHIP

Ringkasan seminar
 “ National  character building and susteinable development “

Seminar diadakan pada jumat, 27 mei 2011. Bertempat di auditorium lantai 3 kampus 1 Universitas Tarumanaga. Seminar yang berelangsung selama kurang lebih 6 jam tersebut, diselenggarakan atas kerja sama Universal Peace Federations ( UPF ), Asosiasi Perguruan Tinggi  Ilmu Komunikasi  (ASPIKOM ). UNESCO, FIKOM UNTAR.
Dalam seminar tersebut dibagi atas 2 sesi. Sesi pertama membahas mengenai “ learning for change “ yang dibawakan oleh Dr, Mee Young Choi, yang merupakan ketua dari bidang pendidikan,serta  Mrs. UrsulaMcLackland, yang merupakan sekertaris umun UPF untuk Asia. Dan di sesi ke-2 berlaku sebagai pembicara dari UNESCO yang membawakan materi tentang  pendidikan karakter. Serta pembicara dari Universitas Indonesia ( UI ) yang membahas mengenai model pendidikan pengembangan kepribadian  terintegrasi di UI. Dan tentu saja pembicara dari Universitas Tarumanagara, Dra. Suzy S. Azehar, M.A,M.Phil yang merupakan dosen Fikom Untar.
Materi seminar :
Sesi I  : learning for  change “education for sustainable Development “
Pembicara : Dr. Mee Young Choi
Dalam presentasinya, beliau menekankan penggunaan metode ESD ( education for Sustainable Development ), sebagai pendekatan mengajar. Dimana para pengajar menggunakan ide dan prinsip dalam meningkatkan kualitas manusia, dimana belajar dilakukan dengan tujuan belajar untuk tahu, belajar untuk menjadi, belajar umtuk hidup bersama, belajaruntuk melakukan, belajar untuk memperbaharui diri sendiri dan masyarakat.
Disini juga dibahas pentingnya ESD, yaitu terkait dengan isu MDGs ( Millenium Development Goals ) dan EFA.  Sertbagaimana ESD sendiri memberikan kontirbusi MDGs.
1.       Pendidikan dan tujuan belajar dari MDGs
2.       Kepemimpinan Politik dan Pemerintahan
3.       Kekuasaan perempuan dan kompetensi
4.       Pengetahuan dan  kompetensi tindakan dalam mengelolah SDA
5.       Pemikiran kritis dan kemampuan evaluasi

ESD Dalam tahap Global
Kebijakan :
1.       Kelembagaan & Membangun visi
2.       Konsultasi & kepemilikan
3.       Kerjasama & jaringan
4.       Pembangunan kapasitas & pelatihan
5.       Penelitian & inovasi
6.       Informasi dan teknologi komunikasi
7.       Pengawasan dan evaluasi

Adapun strategi yang dilakukan oleh UNESCO wilayah Asia dalam menjalankan ESD.
VISI : Setiap orang diasia – pasifik belajar bagaimana memperoleh dan menyesuaikan pengetahuan, dan kebiasaan mereka untuk berkontribusi dalam perubahan untuk kelanjutan masa depan dan mengambil tanggung jawab untuk bertindak dan peduli pada orang lain.
MISI : Mengembangkan kerjasama dan sinergi dengan berbagai orang melalui berbagai bentuk kualitas pendidikan untuk memperkuat individu dalam bertindak demasa depan.
Salah satu kondep yang akan dikembangkan oleh pihak UNESD adalah program sekolah hijau, diwilayah ASIA.

Pembicara : Mrs. Ursulla Mclackland “ pendidikan karakter sbg dasar pendidikan yang baik, komunikasi, dan pembangunan bangsa.
Dalam presentasinya beliau cukup banyak menekan pendidikan keluarga, diman anak anak harus didiik dengan benar dari keluarga.
Family in crisis. Saat ini banyak keluraga yang hancur / tengah berada dalam masalah yang berdampak pada perkemnbangan mental dan karakter anak mereka. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga, penganiyayaan anak, perselingkuhan, perceraian.
Sedangkan masalah lain selain di keluarga yang cukup merusak karakter adalah pergaulan remaja, seperti : sex, narkoba, kriminal,dsbnya
Belaiu juga memaparkan hasil survey pengaruh terkuat terhadap siswa pada tahun 1950 dan tahun 1990. Dimana terlihatdengan jelas bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Tahu 50an, keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap siswa, namun sekarang sekolahlah yang memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk siswa.
Ada 2 dimensi manusia : tubuh dan jiwa
Ada 2 dimensi nilai :
Mind : kebenaran, kecantikan, kebaikan,  ( kepuasan dlm diri ) >> pendidikan karakter
Body : makan, perlindungan, kekayaan ,kenyamanan ( kebutuhan fisik )>> pendidikan karir
“ ada 2 tujuan besar pendidikan: menolong orang mudah menjadi pintar dan ,,,menjadi baik.”
Karakter pendidikan berdasarkan nilai universal : Spiritual, Kontemporer, Barat, Materi, Tradisional, timur.
Tujuan pendidikan yg lain : pendewasaan karakter, mencintai hubungan dan keluarga. Berkontribusi thp lingkungan / masyarakat. Selain itu juga dijelaskan bahwa hati adalahpusat dari karakter. Dan masalah dalam pendidikan di era modern ini adalah mastery education ( pendidikan keahlian ), pendidikan dalm norma, dan pembentukan hati.untuk dapat mewujudkan pendidikan karakter ke-3 nya harus dapat berjalan seimbang. Selain itu juga harus memadukan hubungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Sesi II
PEMBICARA : Dra. Suzy S. Azeharie, M.A, M.Phil “ underlining the constructions of leadership through gender perspective.
Dalam presntasinya beliau menjelaskan tentang siapa pemimpin dan sepertiapa pemimpin melalui perspektif gender.
Pemimpin = seseorang memimpin
Kepemimpinan, cenderung dilihat sebagai seorang pria, dan jarang perempuan. Semua hal diatas terjadi karena adanya perbedaan perspektif dari segi kepercayaan, generasi, serta sinkritisme antara budaya dan agama. Hal ini menujukan bahwa wanita dilihat berbeda dan berada di level bawah dr llaki.
Implikasi : dari data setiap tahun 15.000ibu meninggal saat melahirkan. Intinya perempuan juga memiliki peranan yang besar dalam pembangunan suatu bangsa. Karena itu pembangun karakter bangsa harus juga melihat perempuan.
Masalah yang terjadi adalah 39 % perempuan tida menamatkan SD, hanya 13 % lulus SMP, dan 51 % bekerja di sektor informal.
Penelitian UNDP : untun merombak birokrasi di PERU, d butuhkan 30 % wanita di birokrasi tsb. Sehingga diharapkan mereka dapat melawan korupsi.

Pembicara : Multamia RMT “model pendidikan pengembangan kepribadian  terintegrasi di UI”.
SK DIKTI NO 43/DIKTI/ KEP/2006 >>>   rambu rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian  di perguruan tinggi.
SK Mendikans RI no 45/ U/ 2002 >>> elemen elemen kompetensi.
dasar dasar pendidikan pegembangan kepribadian
1. liberal Arts
2. 4 pilar pendidikan  >> learning to know, to do, to be, & to live together
Jadi dalam seminar jadi dalam seminar tsb pembicara menjelaskan tentang pentingnya pnegembangan pendidikan kepribadian yang harus dijalankan oleh sekolah maupun perguruan tinggi yang ada di indonesia. karena melalui metode ini siswa bukan hanya belajar di kelas tapi juga mampu memecahkan masalah yang ada di masyaratakat dengan menerapkan langkah langkah belajar aktif, dan mampu menggunakan teknologi informasi. selain itu sasaran yang harus dicapai yaitu pembelajaran tetap mempertahankan nilai nilai dan budaya bangsa.
Dalam pembelaini siswa akan beajar secara berkesinambungan, mulai dari soft skills, kuliah, dan kerja nyata di pulau pulau terluar untuk meneilmu mereka. Demikian hasil yang di harapkan adalah mahasiwa :
1.       Lebih aktif
2.       Lebih mandiri
3.       Lebih mampu mencari solusi
4.       Lebih kooperatif
5.       Lebih berperstasi.


Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab dan pertukaran tanda mata. Dari panitia kepada para pembicara. Serta di ikuti dengan foto bersama.




Comments

Popular posts from this blog

“ Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi “

NEGOSIASI

Universitas Tarumanagara " lingkungan kampus mendukung suasana belajar "