Latihan MPK


1.  Penelitian yang dilakukan dalam kalangan akademis memiliki syarat  yang ilmiah
    a.  Jelaskan syarat-syarat  ilmiah dalam penelitian
    b.  Penelitian yang bagaimana yang dikatakan  tidak ilmiah
    c.  Beri contoh penelitian yang ilmiah dan yang tidak ilmiah

2.  Hal utama dalam melaksanakan penelitian karena adanya latar belakang dan masalah
    a.  Apa isi dari latar belakang
    b.  Apa yang dimaksud dengan masalah dan  dari mana sumber-sumber masalah
    c.  Jelaskan  komponen-komponen masalah

3.  Teori dalam dengan penelitian
     a.  Apa yang dimaksud dengan Konsep. Kontrak, Proposisi dan Variabel
     b.  Apa hubungan antara teori dengan riset
     c.  Apa saja point-point pada landasan teori

4.  Hipotesis
     a.  Mengapa dalam penelitian perlu adanya hipotesis
     b.  Jelaskan jenis-jenis hipotesis
    
5. Jika saudara melakukan penelitian    efektifitas iklan dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen pada ( Studi pada tayangan iklan di media TV). Beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan penelitian tersebut yang harus saudara jawab :
a.        Bagaimana perumusan masalahnya.
b.      Apa yang menjadi tujuan penelitian saudara.
c.       Apa saja variabel variabel penelitian ini.
d.      Mana yang disebut sebagai variabel dependen dan mana sebagai variabel independen.
e.       Buatlah hipotesisnya dan prosedur pengujiannya.



PEMBAHASAN :

I.  A. Syarat Ilmiah dalam Pnelitian
a.  Tujuan dan masalah jelas. Memiliki Tujuan yang terukur
b.  Teknik dan prosedur rinci.
c.  Obyektifitas penelitian akan sampel. mampu menghasilkan data yang obyektif
d.  Kekurangan dalam penelitian diungkapkan 
e.  Validitas dan kehandalan data cermat, yaitu data yang memiliki kesesuaian dan keserasian yang    tinggi  dengan kenyataan yang ada
f.   Kesimpulan terkait dengan penelitian.
g.  Obyektifitas atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan motivasi penelitian.

B. Penelitian tidak ilmiah mempunyai ciri-ciri dilakukan tidak sistematik, data yang dikumpulkan dan cara-cara pengumpulan data bersifat subyektif yang sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan dari si peneliti. Karena itu penelitian tidak ilmiah adalah penelitian yang coraknya subyektif.

C. Contoh Penelitian 
- Ilmiah 
a. Pengaruh Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pemberian Kredit Untuk Nasabah Bank Mandiri
b. Strategi Perencanaan Sumberdaya Manusia yang efekti.
 - non Ilmiah
 Essay / Artikel, Novel,dll

II. a. isi latar belakang
     Latar belakang masalah merupakan uraian informasi sehubungan dengan timbulnya masalah penelitian. Informasi atau data mengenai timbulnya masalah penelitian tersebut perlu dicari untuk mengetahui kedudukan masalah dengan pasti. Apabila latar belakang masalah (informasi tentang seluk beluk masalah) dipelajari dengan baik, penelitian dapat dilangsungkan dengan lancar dan hasilnya pun akan berarti (significant).

b. masalah penelitian adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang menyatakan tentang situasi yang memerlukan pemecahan melalui penelitian, atau keputusan atau perlu didiskusikan. Secara lebih spesifik, masalah penelitian merupakan pertanyaan yang menanyakan hubungan antar variabel penelitian. Pengertian lain menunjukkan bahwa masalah merupakan kesenjangan antara situasi yang diharapkan dengan situasi yang ada. Dapat juga dikatakan sebagai kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan keterbatasan alat dan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut. Masalah juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan antara teori dan praktik.


     Untuk menjadi suatu masalah penelitian khususnya penelitian survei, harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Suatu masalah penelitian harus menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Walaupun tidak merupakan suatu keharusan bahwa suatu masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, akan tetapi banyak ahli penelitian menyarankan bahwa masalah penelitian hendaknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Mengapa dalam bentuk pertanyaan? Suatu masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan akan lebih mengarahkan pada jawaban yang diharapkan. Dengan bentuk pertanyaan, jawabannya akan lebih jelas dan langsung pada sasarannya.
3. Suatu masalah penelitian memerlukan pengujian secara empirik. Pengujian empirik berarti bahwa pemecahannya dilandasi oleh bukti-bukti empirik yang diperoleh dari lapangan, dengan jalan mengumpulkan data yang relevan.
     
     sumber sumber masalah topik masalah
1. Diri sendiri, dalam hal ini peneliti mencari masalah yang bersumber pada pengalaman ataupengamatannya sendiri yang berhubungan dengan bidang yang diteliti.
2. Orang lain, dalam hal ini masalah diambil dari pengalaman atau pengetahuan orang lain, misalnya:ilmuwan atau praktisi.
3.   Sumber lain, misalnya: karya ilmiah atau penelitian bidang tertentu. Di dalam bidang sosial misalnya; pengaruh situasi perekonomian terhadap kenaikan kriminalitas; bagaimana menaikkan dukungan rakyat terhadap keputusan-keputusan/kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah; sikap suatu suku terhadap suku lainnya; bagaimana adat istiadat suatu suku; bagaimana perbedaan antar suku dipandang dari tradisi mereka, kepercayaan mereka, sifat individu mereka; faktor-faktor penyebab kenakalan anak-anak; faktor-faktor penyebab kelesuan mahasiswa; faktor-faktor yang mempengaruhi umur perkawinan, dlsb.


Hal-hal yang dapat menjadi sumber masalah, terutama adalah:
(1)   Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian,
(2)   Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah,
(3)   Pertanyaan pemegang otoritas,
(4)   Pengamatan sepintas,
(5)   Pengalaman pribadi, dan
(6)   Perasaan intuitif.

(1)   Bacaan. Bacaan, terutama bacaan yang melaporkan hasil penelitian, mudah dijadikan sumber masalah penelitian, karena laporan penelitian yang baik tentu akan mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dengan arah tertentu. Hal yang demikian itu mudah dimengerti, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas. Kadang-kadang suatu penelitian menampilkan masalah lebih banyak daripada yang dijawabnya. Justru karena hal yang demikian itulah maka ilmu pengetahuan itu selalu mengalami kemajuan.
(2)   Diskusi, seminar, Pertemuan ilmiah. Diskusi, seminar, dan lain-lain pertemuan ilmiah juga merupakan sumber masalah penelitian yang cukup kaya, karena pada umumnya dalam pertemuan ilmiah demikian itu para peserta melihat hal-hal yang dipersoalkannya secara profesional. Dengan kemampuan profesional para ilmuwan peserta pertemuan ilmiah melihat, menganalisis, menyimpulkan dan mempersoalkan hal-hal yang dijadikan pokok pembicaraan. Dengan demikian mudah sekali muncul masalah-masalah yang memerlukan penggarapan melalui penelitian.
(3)   Pernyataan Pemegang Otoritas. Pernyataan pemegang otoritas, baik pemegang otoritas dalam pemerintahan maupun pemegang otoritas dalam bidang ilmu tertentu, dapat menjadi sumber masalah penelitian. Demikianlah misalnya pernyataan seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai rendahnya daya serap murid-murid SMA, atau pernyataan seorang Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tentang kecilnya daya tampung perguruan tinggi, dapat secara langsung mengundang berbagai penelitian. Pernyataan ahli-ahli pendidikan dan ahli-ahli psikologi mengenai perlu dan tidaknya serta tepat dan tidaknya penjurusan di SMA seperti yang terjadi sekarang ini, dapat menjadi sumber masalah penelitian pula.
(4)   Pengamatan Sepintas. Seringkali terjadi, seseorang menemukan masalah penelitiannya dalam suatu perjalanan atau peninjauan. Ketika berangkat dari rumah sama sekali tidak ada rencana untuk mencari masalah penelitian. Tetapi ketika menyaksikan hal-hal tertentu di lapangan, timbullah pertanyaan-pertanyaan dalam hatinya, yang akhirnya terkristalisasikan dalam masalah penelitian. Seorang ahli ilmu tanah dapat menemukan masalahnya ketika ia menyaksikan keadaan tanah di suatu tempat, seorang ahli kesehatan dapat menemukan masalahnya ketia dia menyaksikan dari mana penduduk mendapatkan air minum, seorang ahli teknologi bahan makanan mungkin menemukan masalahnya ketika dia menyaksikan produksi jenis pangan tertentu yang berlebihan di suatu daerah, seorang ahli psikologi industri mungkin mendapatkan masalah ketika dia menyaksikan bagaimana sejumlah karyawan pabrik melaksanakan tugasnya, dan sebagainya.
(5)   Pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi sering pula menjadi sumber bagi diketemukannya masalah penelitian. Lebih-lebih dalam ilmu-ilmu sosial, hal yang demikian itu sering terjadi. Mungkin pengalaman pribadi itu berkaitan dengan sejarah perkembangan dan kehidupan pribadi, mungkin pula berkaitan dengan kehidupan profesional.
(6)   Perasaan Intuitif. Tidak jarang terjadi, masalah penelitian itu muncul dalam pikiran ilmuwan pada pagi hari setelah bangun tidur, atau pada saat-saat habis istirahat. Rupanya selama tidur, atau istirahat itu terjadi semacam konsolidasi atau pengendapan berbagai informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti itu, yang lalu muncul dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau masalah.
    
     Adapun sumbernya, masalah penelitian itu hanya akan muncul atau dapat diidintifikasikan kalau calon peneliti cukup “berisi”. Orang yang masih “kosong”, yaitu yang miskin akan pengetahuan mengenai sesuatu cabang ilmu hampir tidak mungkin, atau sekurang-kurangnya sulit, untuk menemukan masalah penelitian.


C. Komponen komponen masalah
1. Latar Belakang
2. Perumusan masalah
3. pembatasan masslah.

     Dalam menyusun komponen masalah ini perlu dipertimbangan beberapa dalam menentukan maslah yang akan diangkat dengan kriteria. 
1. Nilai penemuan tinggi
2.Masalah tersebut adalah masalah yang saat ini sedang dirasakn oleh kebanyakan orang disuatu masyarakat paling tidak beberap kelompok masyarakat tertentu merasakan adanya maslah tersebut.
3.Bisa jadi penelitian terhadap suatu maslah bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian sebelumnya oleh orang lain
4. masAlah yang akan diteliti tersebut memiliki teoritis yang jelas.



III. a. Defenisi 

- Konsep
      konsep sebagai adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.

- Proposisi
      Proposisi pada umumnya merupakan pertalian dari paling sedikit dua konsep (atau dalam bentuk variabel). Pertalian dapat dinyatakan:
a.  pertalian yang bersifat deskriptif berupa definisi antara suatu konsep dengan sifat-sifatnya (indikator), misalnya, dirawat di rumah sakit (konsep) memerlukan dipenuhinya kriteria (sifat) pqr, dan s;
b.  pertalian yang bersifat komparatif/klasifikatoris, misalnya, harga daging sapi lebih tinggi daripada harga ikan mas;
c.  pertalian yang bersifat kausal, misalnya, bahwa exposive terhadap suhu tinggi-rendah menjadikan ketahanan sepotong metal lebih besar terhadap korosi.

- Variabel 
       Variabel Penelitian merupaka suatu bangunan pengertian yang memiliki nilai dan bisa diukur. Kerlinger (1986) dalam Aminul Amin (1997) variabel itu merupakan simbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Berarti variabel itu merupakan suatu konsep yang bisa diukur dan ada variasi nilainya. Karena nantinya variabel yang demikiannlah yang akan diukur melalui suatu teknik pengumpulan data.


b. Arti dan Kegunaan Riset Serta Hubungannya Dengan Teori

      Riset ialah suatu kegiatan untuk memilih judul, merumuskan persoalan, kemudian diikuti dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan sistimatis yang hasilnya berguna untuk mengetahui sesuatu keadaan/persoalan dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan atau untuk membuat keputusan dalam rangka pemecahan persoalan.

Definisi dari penulis mencakup 2 hal yaitu :
1. Hasil riset dipergunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, yang sering disebut riset dasar/murni (basic pure research).
2. Hasil riset dipergunakan untuk membuat keputusan dalam rangka memecahkan persoalan atau menguji hipotesa
      
      Maksud menjalankan riset ialah untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal melalui aplikasi suatu prosedur ilmiah, (scientific procedures) yang sistematis. Prosedur ilmiah ini telah dikembangkan sedemikian rupa dengan maksud untuk memperbesar kemungkinan bahwa data/informasi yang dikumpulkan akan ada hubungannya dengan perso¬alan yang akan dipecahkan (relevant data/information).
     
      Sedangkan hubungan antara teori dan riset adalah merupakan suatu kombinasi yang timbal balik (mutual contributions). Artinya ialah, bahwa teori dapat menunjukkan daerah-daerah mana suatu riset harus dilakukan sehingga hasil riset dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu dapat juga dipergunakan sebagai dasar untuk membuat ringkasan hasil penemuan suatu studi, serta memberikan dasar untuk memperoleh keterangan-keterangan yang lebih banyak serta nilai-nilai ramalan yang berguna untuk waktu yang akan datang, sebagai dasar untuk berbagai perencanaan.

      sebagai hasil penemuan riset dapat dipergunakan untuk menguji kebenaran teori yang telah ada, dapat memperjelas konsep-konsep teoritis, serta dapat membantu didalam merumuskan teori yang baru atau memperluas teori yang lama


C. Point Landasan Teori
- Defenisi Variabel
-  Kerangka Berpikir
- Hipotesis Penelitian


IV.  A. perlunya Hipotesis
        Hipotesis adalah dugaan sementara tentang suatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebenarannya secara empiris dan ilmiah.  Dengan adanya Hipotesis maka peneliti mampu

a. Untuk merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul sehubungan dengan peristiwa yang terjadi
b.    Untuk menguji kebenaran suatu teori, pendapat, atau pernyataan.
c.    Untuk memberi ide dalam mengembangkan suatu teori atau pendapat.
d.    Untuk memperluas dan menjuruskan pengetahuan dan pengertian kita terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.

B. Jenis Jenis Hipotesis

Berdasarkan bentuknya, hipotesis ada tiga macam, yaitu:

a.    Hipotesis kerja
Hipotesis kerja juga disebut hipotesis alternatif
(Ha).
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok tertentu
1.    Jika … maka …
Contoh: Jika program KB terlaksana, maka laju pertumbuhan penduduk Indonesia dapat dikendalikan.
2.     Ada perbedaan antara … dan …
Contoh: Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam berperilaku.
3.     Ada pengaruh … terhadap …
Contoh: Ada pengaruh dari adanya listrik masuk desa terhadap perubahan pola kehidupan masyarakat desa.

b.    Hipotesis nol (nullhypotheses)
Hipotesis nol sering disebut hipotesis statistik karena biasa dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Rumusan hipotesis nol sebagai berikut.
1.    Tidak ada perbedaan antara … dengan …
Contoh: Tidak ada perbedaan antara siswa kelas I dengan siswa kelas III dalam disiplin belajar.
2.    Tidak ada pengaruh …dengan …
Contoh: Tidak ada pengaruh antara jarak rumah ke sekolah dengan mengikuti pelajarandi sekolah.

c.    Hipotesis statistik
Hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang menyatakan hasil observasi tentang populasi (manusia atau benda) dalam bentuk kualitatif.



V. Contoh Kasus
a. Latar belakang
      Dewasa ini,  daya beli masyarakat di Jakarta bukan hanya dipengaruhi oleh kebutuhan tapi juga karna pengaruh iklan di media masa. Fenomena ini muncul seiring denga perkembangan teknologi TV yang menjadi pusat perhatian masyarakat setiap harinya. Para pelaku bisnis melihat pengaruh TV yang begitu besar terhadap motivasi dan emosional masyarakat pembeli. karena itu mereka membuat strategi periklanan melalui TV.

      Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian\dengan judul “Hubungan Efektivitas Iklan TV dengan motivasi konsumen”


b. Tujuan
- Mengetahui Efektivitas Iklan TV terhadap motivasi konsumen
- Sejauh apakah iklan TV mampu mempengaruhi Konsumennya

c. Variabel
-  Efektivitas Iklan TV
- Motivasi Konsumen


d. Variabel INDependen >> Tidak dipengaruhi variabel lain / aitu suatu variabel yang memiliki suatu peran  mempengaruhi tentang baik-jelek, tinggi-rendah dari variabel yang lain, yaitu variabel tergantung.
    - Efektivitas Iklan TV

     Variabel Dependen >>> Dipengaruhi oleh variabel lain /  Variabel terikat atau variabel tergantung Yaitu suatu variabel yang tidak memiliki peran sebagaimana variabel bebas, karena keberadaan variabel itu sangat tergantung daripada peranan variabel bebas.
   - Motivasi Konsumen

e. Hipotesis
      Terdapat hubungan yang signifikan antara Pengaruh iklan TV dan Motivasi Konsumen dalam membeli barang dan jasa.

Comments

Popular posts from this blog

“ Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi “

NEGOSIASI

Universitas Tarumanagara " lingkungan kampus mendukung suasana belajar "